Disini aku.....
Di tepi ranjang kita....
Menangis dalam diam.....
doaku di hari mu........
semoga smua rasa yang pernah ada akan hilang
semoga semua ingatan yang pernah tercipta akan tersapu angin tanpa sisa
semoga aku tidak lagi bisa menggingat mu dalam benciku
semoga kita tak kan pernah bertemu lagi..... selamanya
kepala kejedot pintu kulkas dengan sangat keras......berharap semua memori tentang mu bisa hilang
*membuka mata keesokan harinya.....semua memori itu msh ada, msh sama, tidak berkurang sedikit pun....aaaaahhhhhhhhh
Kadang kalo lagi kuat....aku berfikir lupakan saja semua rasa sakit,
tapi kadang kalo lagi rapuh....air mata bisa saja mengalir saat ingat semua permainan mu
kadang kalo lagi religius berfikir.....mungkin ini yang harus dirasa, untuk lebih kuat kedepannya.
tapi diantara ribuan pikiran yang muncul, lebih sering kebencian yang mengenang di hati.....yang siap menumpahkan semuanya melalui air mata *setiap saat
Pembicaraan di meja makan siang ini cukup menyahat hati,temanya tentang "kesetiaan....."
si bapak nyeloteh aja tentang kesetiaan, padahal keadaan dia sendiri payah...
bukan itu saja aku juga ikutan baper, kwetiau favorit di depan mata tiba2 ilang rasa
luka hati yang msh belum kering, tiba2 kerasa sakit lagi....
hanya hitungan centi meter, aku berada di depan mu. pingin bgt menatap mata mu dengan tajam, dan berkata
" hello...kamu...ya kamu....laki2 yang sukses mempermainkan aq". suksesnya total, tanpa cela.
tapi kenyataannya aku hanya dapat menunduk dalam marah ku, dalam kecewaku.