maaf kawan...
mungkin ini terlihat tidak profesional
terlihat sangat personal
tapi tak ada jalan lain
ini yang terbaik untuk menghentikan api cinta mu padaku
aku terpaksa main belakang
memisahkan mu dari aq
semoga dengan jarangnya kita bertemu, perasaan mu akan perlahan sirna
semoga aku tak kan mendengar kata cinta lagi dari mulutmu
tak mendengar lagi rasa rindumu, tak mendengar lagi rasa resah mu saat aku tak ada
semoga
aamiin....
bahagia ku ternyata cuma ilusi...
kamu koq gak gitu aja sihhh
kamu koq nekat lagi...
kata kata mu koq manis manis lagi....
Please...jangan buat suasana gak nyaman lagi.....
Tuhan....tolong aku...
sadarkan dia.....
kamu gitu aja ya...
gak usah coba dekat dekat aku lagi
gitu aja...seperti saat ini..
gak usah bicara tentang sayang,rindu,kuatir lagi
begini sudah nyaman
sudah buat aku tidak berat berangkat kerja
sudah buat aku tidak malas membalas pm mu
sudah buat aku mudah tersenyum
sudah buat aku gak nyesek lagi
jadi jangan ngerusak mood ku lagi
pokoknya kamu gitu aja
#semoga
kali ini kita bahas sikap....sebagai orang yang berada di level management tengah kadang aku ngerasa tidak tau bagaimana menyikapi beberapa kejadian, bagaimana menghadapi atasan yang susah, menghadapi bawahan yang tidak mau berkontribusi...... semua itu tidak pernah ada pelatihannya, bagaimana kita harus merespon sesuatu hal tanpa mencederai tujuan utama yang ada.
aku termasuk atasan yang lumayan cerewet, judes juga, agak perfectionis... jadi sering kali berseberangan dengan bawahan. tapi waktu dan pengalaman mengajarkan aku bahwa untuk meraih tujuan tim atau tujuan bersama kita sebagai atasan tidak boleh hanya sekedar memerintah. yang tak kalah penting adalah "mendengarkan dan memahami".
akhir - akhir ini rasanya aku tak pernah berhenti di tag dari status2 teman - teman yang sedang resah dari unit lain. miris juga dengar ceritanya, bagaimana mungkin keberadaan beberapa orang bisa sangat ampuh untuk merusak suasana kerja, aku belajar memahami bahwa suasana kerja itu sangat mempengaruhi hasil kerja. memang suasana kerja itu sifatnya tak terukur, tapi aku termasuk orang yang percaya bahwa suasana yang kondusif pasti bisa membawa kita meraih tujuan bersama. keberadaan ku di level manajemen membuat kemampuan ku semakin terasah dalam memahami orang, menghentikan pertikaian atau sengketa antar bagian yang sedang terjadi.
aku belajar bahwa menjadi netral adalah hal yang utama, yang kadang masih sulit dilakukan.
sangat di sayangkan teman teman dari unit lain itu masih saja bergaduh hanya kerena arogansi beberapa pihak, dan celakanya pihak management belum menganggap ini hal yang serius. hal hal yang non teknis seperti ini dapat dipastikan sangat menganggu kinerja yang di hasilkan. jadi jangan di salahkan jika target target yang di tetapkan masih belum bisa dicapai.
sebenarnya yang diperlukan adalah duduk bersama dan membicarakan secara baik baik, agar apa apa yang masih jadi ganjalan bisa selesai. bukannya malah memihak ke satu sisi dan meminggirkan yang lain. dengarkan keduanya, buktikan keduanya, cari dan lihat lah lebih dalam lagi, agar keputusan yang dibuat dapat memenangkan kedua belah pihak.
apakah cinta itu berbanding lurus dengan kesetiaan?
berbanding lurus dengan peduli? tanggung jawab?
jadi jika sudah tak cinta, berarti tak perduli, tak setia, tak bertanggung jawab??
kenapa bisa ....jika belahan jiwamu sedang memperjuangkan hidupnya, hidup cinta kalian...mengapa kau tidak perduli...
lebih mengkhawatirkan aq, yang bukan apa apa mu
lebih mengingginkan bersama ku...
ohhh ...come on.... kau seharusnya menemani kekasih yang telah kau ikat atas nama tuhan
jangan membuat ku lebih tak menghargai mu....
air mata di pagi november, seorang sahabat telah berpulang. canda tawa mu, makian mu untuk ku, tawa mu, marah mu, pasti akan ku rindukan. semuanya tentang mu pasti akan ku kenang.
dari mu aku belajar tentang cinta yang tak pernah putus, tentang penerimaan terhadap pasangan baik itu terhadap kebaikannya maupun keburukannya. tentang selalu memilih kebahagiaan walaupun saat berada di masa sulit. selamat jalan sahabatku mbak linda.... love u so much.....
coba kamu jadi aq
ahhh...coba kamu yang jadi aq
kamu lupa...aq sudah jadi kamu, kita sama ....posisi mu adalah posisi ku...tak ada beda
coba dehhh tempatkan dirimu sebagai aku sekarang....
bagaimana rasanya teryakini setelah tidak yakin.
bara ini sudah berubah jadi api
api ini sudah mulai membakar.....
aku tak bisa memadamkannya sendirian...
di mana kamu?? sembunyi?? lari???
aaahhhhhhhh.........coba hadapi.....
harusnya kau tau.....aq tak suka di tinggalkan tanpa kata
membaca artikel d koran kompas sabtu kmaren tentang SDM, yang ngebahas tentang agresif pasif benar2 mengena......mengena hatiku maksudnya....kesindir bgt...hehehe.... d situ d bahas tentang karyawan, di mana sekarang banyak karyawan yang tidak sependapat/sejalan dengan pimpinan mereka tapi tetap meng"iya"kan keputusan2 yang diambil. ya jelas hanya iya saja tapi di lapangan tidak, dengan cara diam2 menunda nunda penyelesaian tugas, atau sama sekali tidak mau terlibat atas pekerjaan tsb, yang lebih parah bersorak sorak jika keputusan yg di ambil ternyata tidak berhasil!!!!! hanya sedikit saja orang yg berani berteriak lantang tentang ketidak setujuannya. ya jelas saja aq masuk golongan yang pertama, terlebih akhir2 ini dimana komunikasi atasan n bawahan tidak berada pada jalur yang tepat. jalurnya sangat2 melenceng dari seharusnya, kita k mana, dia belok mana.......please dehhh! seperti anak ayam kehilangan induknya.jadilah kita saling bertabrakan, antara satu bagian dengan bagian yang lain,saling tidak mendukung dan saling menyelamatkan posisi masing2.
sebuah resepsi.....mengawali sesuatu yang baru....
gak ada habisnya mendengarkan orang lain, dalam suatu resepsi selalu ada celah orang untuk "ngerasani", mencela atau(yg lbh parah) menghina.....
aq punya beberapa pengalaman dan bagi ku menghadiri pernikahan teman merupakan suatu bentuk penghargaan tapi... yg terjadi di lingkungan ku... rata2 teman2 yg lain cuma mikir dapat makan2....
pernah dulu rame2 menghadiri sebuah pernikahan teman, emang rumahnya agak jauh dan otomatis kita benar2 jadi laper... tapi waktu sampe tempat... acara belum di mulai dan sang pengantin blm bisa ditemui
tunggu dan menunggu... belum ada juga sesuatu yg di sugguh kan... teman2 sdh pd ngomel...
dan waktu tiba giliran makan,ternyata... bukan menu utama yg di sugguh kan tp cuma sepiring nasi dan lauk pauk porsi kecil....
sepulang dari sana, teman2 pada ngrasani dan pake embel2 mengancam...... mereka tidak mau pernikahan ku jg di sugguhkan menu yg sama ato selevel, pokoknya harus lbh baik....
tidak sampai di situ aja..... sampai beberapa minggu setelah itu... teman2 masih aja ngebahas hal yg sama, sampai panas kuping ku mendengarnya.....
susah emang ngadain resepsi yg layak... slalu ada aja yg salah... makanannya lah (biasanya ini yg utama), mek up nya lah, tempatnya, undangannya, bajunya, bisa2 mempelainya juga di cela....
intinya... gak kan ada habisnya mendengarkan orang lain..... karena gak ada habisnya...
jd kalau mau ngadain resepsi.... buat lah sesuai keinginan kita (pengantin) karena ini adalah pernikahan kita sendiri